Pada suatu saat nabi musa as pergi ke bukit
tursina untuk bermunajat kepada Allah swt dan bertanya ke pada Allah swt
tentang seberapa besar kasih sayang Allah kepada hambanya.
Setelah mendengarkankeluhan Nabi Musa as kemudian Allah swt menyuruh Nabi Musa as untuk turun dari bukit dan melihat kejadian yang akan terjadi di kaki bukit dan dalam perintah ini Nabi Musa as tak boleh ikut campur atas kejadian itu, tetapi hanya boleh melihat saja
. Kemudian Nabi Musa as melaksanakan perintah Allah swt, dan sesampainya dikaki bukit Nabi Musa as melihat seseorang berjalan sempoyongan sambil mabuk berjalan menuju ke salah satu rumah sesampainya di rumah tersebut dia memukul-mukul pintu sambil
berteriak”buka….buka….” tak lama kemudian pintu
dibuka oleh seorang perempuan tua yang bersinar wajahnya, ketika melihat perempuan itu sipemabuk langsung memukul orang tersebut sampai babak belur, kemudian ketika orang tua itu jatuh sipemabuk menendang-nendang, masih tak puas juga sipemabuk menyeret orang tua yang tak lain adalah ibunya itu ke bukit yang terjal dan dipenuhi oleh banyak batu-batu yang tajam, ketika sampai diatas bukit sipemabuk(anak durhaka) melempar orangtua itu(ibunya) kebawah bukit, kemudian setelah puas sipemabuk durhaka itu turun sempoyongan sambil kesakitan terkena bebatuan yang tajam, ketika melihat hal itu si ibu yang tergeletak dengan penuh luka berteriak: “hati-hati anakku jangan sampai kakimu terluka terkena batu-batu yang tajam rasanya aku ingin jadi alas kakimu biar aku yang terluka dan kakimu tak terluka.
Ketika melahat hal ini Nabi Musa as berteriak:”ya Allah kasih sayang macam apa ini yang tak ada dendam sama sekali” kemudian Allah swt berfirman kepada Nabi Musa as: (yang kurang lebihnya)” wahai musa ketahuilah kasih sayangku terhadap hamba-hambaku lebih besar dari kasih sayang seorang ibu itu kepada anaknya, wahai musa kasih tau hamba-hambaku untuk bertobat atas dosa-dosanya dan suruhlah mereka(hamba-hambaku ) untuk menemuiku dan meminta kepadaku, aku akan kabulkan doanya…”Ada hadis dari Nabi Muhammad saww: “Allah swt berfirman dalam hadist gudsi: “aku tidak lupa kepada hambaku yang lupa kepadaku bagaimana aku terhadap hambaku yang datang kepadaku”(Allah swt pasti akan memuliakan hamba-hambanya yang datang kepadanya)
Setelah mendengarkankeluhan Nabi Musa as kemudian Allah swt menyuruh Nabi Musa as untuk turun dari bukit dan melihat kejadian yang akan terjadi di kaki bukit dan dalam perintah ini Nabi Musa as tak boleh ikut campur atas kejadian itu, tetapi hanya boleh melihat saja
. Kemudian Nabi Musa as melaksanakan perintah Allah swt, dan sesampainya dikaki bukit Nabi Musa as melihat seseorang berjalan sempoyongan sambil mabuk berjalan menuju ke salah satu rumah sesampainya di rumah tersebut dia memukul-mukul pintu sambil
berteriak”buka….buka….” tak lama kemudian pintu
dibuka oleh seorang perempuan tua yang bersinar wajahnya, ketika melihat perempuan itu sipemabuk langsung memukul orang tersebut sampai babak belur, kemudian ketika orang tua itu jatuh sipemabuk menendang-nendang, masih tak puas juga sipemabuk menyeret orang tua yang tak lain adalah ibunya itu ke bukit yang terjal dan dipenuhi oleh banyak batu-batu yang tajam, ketika sampai diatas bukit sipemabuk(anak durhaka) melempar orangtua itu(ibunya) kebawah bukit, kemudian setelah puas sipemabuk durhaka itu turun sempoyongan sambil kesakitan terkena bebatuan yang tajam, ketika melihat hal itu si ibu yang tergeletak dengan penuh luka berteriak: “hati-hati anakku jangan sampai kakimu terluka terkena batu-batu yang tajam rasanya aku ingin jadi alas kakimu biar aku yang terluka dan kakimu tak terluka.
Ketika melahat hal ini Nabi Musa as berteriak:”ya Allah kasih sayang macam apa ini yang tak ada dendam sama sekali” kemudian Allah swt berfirman kepada Nabi Musa as: (yang kurang lebihnya)” wahai musa ketahuilah kasih sayangku terhadap hamba-hambaku lebih besar dari kasih sayang seorang ibu itu kepada anaknya, wahai musa kasih tau hamba-hambaku untuk bertobat atas dosa-dosanya dan suruhlah mereka(hamba-hambaku ) untuk menemuiku dan meminta kepadaku, aku akan kabulkan doanya…”Ada hadis dari Nabi Muhammad saww: “Allah swt berfirman dalam hadist gudsi: “aku tidak lupa kepada hambaku yang lupa kepadaku bagaimana aku terhadap hambaku yang datang kepadaku”(Allah swt pasti akan memuliakan hamba-hambanya yang datang kepadanya)
Kalau kita ingin bertemu kepada orang-orang yang berpangkat/orang-orang yang terkenal maka kita harus membikin janji terlebih dahulu, kita memiliki Tuhan(ALLAH SWT) dialah dzat yang maha mulia tak ada yang bisa menandinginya, dan kita bisa bertemu dengannya setiap saat tanpa janji terlebih dahulu kenapa kita melupakannya, sungguh benar orang-orang yang masuk neraka itu karena ulahnya sendiri bukan orang lain.
Post a Comment