Mimpikan Nabi, Linda Al-Saigel Kembali pada Islam
Linda Al-Saigel dibesarkan dalam sebuah keluarga yang taat beragama. Secara rutin, ia dan keluarganya menghadiri gereja.
Memasuki jenjang kuliah, Linda menjadi bagian dari pelayan gereja di Kampus. "Saya merasa benar-benar membuat perbedaan dalam kehidupan remaja," kata dia seperti dilansir Onislam, Rabu (4/2).
Namun, rasa haus Linda akan spiritualitas membuatnya membutuhkan lebih banyak jawaban. Linda membutuhkan agama sebagai cara hidup. Suatu hari, Linda kedatangan tamu di gereja.
Tamu itu seorang pastor asal Tujuana, Meksiko. Ceramah si pastor sangat menginspirasi Linda. Kemudian, Linda terlibat dialog dengan pastor itu.
"Anda berada dalam pengelihatan saya selama 2 pekan. Anda berada di tanah pegunungan berpasir. Anda memiliki penutup kepala. Anda seorang guru atau sesuatu saya tidak yakin," kata pastor itu kepada Linda.
Mendengar cerita pastor itu, Linda terdiam. Ia memutuskan untuk mempelajari agama lain. Beberapa hari kemudian, Linda diminta menjadi saksi pernikahaan temannya. Di sanalah, Linda belajar tentang pernikahan Muslim.
"Saya merasa seperti di rumah," kenang Linda.
Setelah pernikahan itu, Linda diundang oleh salah seorang tamu temannya itu. Entah mengapa, Linda merasa nyaman. Di sana, ia berdiskusi tentang Islam dan Muslim. "Ketika jelang tidur, saya mimpikan Nabi Isa AS. Saya diminta untuk mengambil keputusan, putusan yang membuat saya takut," ucap dia.
Sementara itu, Linda mulai menghadiri kelas-kelas tentang Islam. Ia mulai melakukan perbandingan. "Saya melihatnya, ada cerita yang sama yakni pesan tentang Allah," kata dia.
Kemudian, Linda kembali bermimpi. "Saya melihat Nabi Musa. Di kamar saya ada gambar itu, dan saya melihat Nabi Musa tersenyum dan mengatakan 'Ikuti kata hatimu'," kata dia.
Linda terkejut dengan mimpi itu. "Dari setiap yang saya tanyakan soal mimpi ini, mereka bertanya darimana Anda tahu itu Nabi Isa dan Nabi Musa. Tapi saya katakan kepada mereka, hati saya yang mengatakan itu Nabi Isa dan Nabi Musa," kenang dia.
Usai mimpi itu, Linda pun bermimpi kembali. "Ada yang membisikan saya, Anda harus memilih jalan ini," kenang Linda.
Linda masih penasaran dengan apa maksud mimpi itu. Namun, keinginannya untuk mempelajari Islam jauh lebih besar. Yang menggembirakan ibunya mendukungnya untuk menghadiri kelas Islam. "Ibu selalu disisiku, ia ingin memastikan putrinya membuat keputusan yang jelas," kata dia.
Suatu hari, Linda kembali bermimpi. Kali ini hadir seorang Nabi berkerudung dengan jubah cokelat berjalan ke arahnya. Linda tidak dapat melihat sosok itu. "Sekali lagi, saya tahu itu Nabi Muhammad (saw). Dia berjalan ke arahku dan mengajakku berjalan menuju cahaya," kata dia.
"Saya kemudian ingat, setiap saya bingung saya meminta Allah untuk menjadi panduan saya. Saya hanya hamba-Nya. Saya hidup di dunia untuk mempelajari pentingnya kehadiran-Nya," kata dia.
Sumer : REPUBLIKA.CO.ID,
Memasuki jenjang kuliah, Linda menjadi bagian dari pelayan gereja di Kampus. "Saya merasa benar-benar membuat perbedaan dalam kehidupan remaja," kata dia seperti dilansir Onislam, Rabu (4/2).
Namun, rasa haus Linda akan spiritualitas membuatnya membutuhkan lebih banyak jawaban. Linda membutuhkan agama sebagai cara hidup. Suatu hari, Linda kedatangan tamu di gereja.
Tamu itu seorang pastor asal Tujuana, Meksiko. Ceramah si pastor sangat menginspirasi Linda. Kemudian, Linda terlibat dialog dengan pastor itu.
"Anda berada dalam pengelihatan saya selama 2 pekan. Anda berada di tanah pegunungan berpasir. Anda memiliki penutup kepala. Anda seorang guru atau sesuatu saya tidak yakin," kata pastor itu kepada Linda.
Mendengar cerita pastor itu, Linda terdiam. Ia memutuskan untuk mempelajari agama lain. Beberapa hari kemudian, Linda diminta menjadi saksi pernikahaan temannya. Di sanalah, Linda belajar tentang pernikahan Muslim.
"Saya merasa seperti di rumah," kenang Linda.
Setelah pernikahan itu, Linda diundang oleh salah seorang tamu temannya itu. Entah mengapa, Linda merasa nyaman. Di sana, ia berdiskusi tentang Islam dan Muslim. "Ketika jelang tidur, saya mimpikan Nabi Isa AS. Saya diminta untuk mengambil keputusan, putusan yang membuat saya takut," ucap dia.
Sementara itu, Linda mulai menghadiri kelas-kelas tentang Islam. Ia mulai melakukan perbandingan. "Saya melihatnya, ada cerita yang sama yakni pesan tentang Allah," kata dia.
Kemudian, Linda kembali bermimpi. "Saya melihat Nabi Musa. Di kamar saya ada gambar itu, dan saya melihat Nabi Musa tersenyum dan mengatakan 'Ikuti kata hatimu'," kata dia.
Linda terkejut dengan mimpi itu. "Dari setiap yang saya tanyakan soal mimpi ini, mereka bertanya darimana Anda tahu itu Nabi Isa dan Nabi Musa. Tapi saya katakan kepada mereka, hati saya yang mengatakan itu Nabi Isa dan Nabi Musa," kenang dia.
Usai mimpi itu, Linda pun bermimpi kembali. "Ada yang membisikan saya, Anda harus memilih jalan ini," kenang Linda.
Linda masih penasaran dengan apa maksud mimpi itu. Namun, keinginannya untuk mempelajari Islam jauh lebih besar. Yang menggembirakan ibunya mendukungnya untuk menghadiri kelas Islam. "Ibu selalu disisiku, ia ingin memastikan putrinya membuat keputusan yang jelas," kata dia.
Suatu hari, Linda kembali bermimpi. Kali ini hadir seorang Nabi berkerudung dengan jubah cokelat berjalan ke arahnya. Linda tidak dapat melihat sosok itu. "Sekali lagi, saya tahu itu Nabi Muhammad (saw). Dia berjalan ke arahku dan mengajakku berjalan menuju cahaya," kata dia.
"Saya kemudian ingat, setiap saya bingung saya meminta Allah untuk menjadi panduan saya. Saya hanya hamba-Nya. Saya hidup di dunia untuk mempelajari pentingnya kehadiran-Nya," kata dia.
Sumer : REPUBLIKA.CO.ID,